Mappanretasi di Radio Dalam Lingkar Lilin Kecil
Data Buku
Judul: Mappanretasi di Radio Dalam Lingkar Lilin Kecil
Editor: Andi Jamaluddin, AR.AK
Tahun: 2014
ISBN: 978-602-70557-6-6
Tentang Mappanretasi di Radio Dalam Lingkar Lilin Kecil
Kegiatan lomba mengarang Cerpen (Cerita Pendek) tingkat sekolah lanjutan se-Kabupaten Tanah Bumbu yang diselenggarakan oleh Kantor Perpustakaan, Arsip, dan Dokumentasi Daerah Kabupaten Tanah Bumbu adalah sebuah kegiatan yang sangat positif dan perlu dilanjutkan setiap tahun. Kegiatan ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan potensi generasi muda untuk menyalurkan bakat yang dimilikinya, khususnya dalam penulisan karya sastra. Kegiatan lomba semacam ini layaknya diawali dengan pelatihan penulisan cerpen, atau setidaknya dalam bentuk workshop. Tentu saja pesertanya siswa sekolah lanjutan. Dengan demikian setiap peserta (siswa) akan mendapatkan gambaran tentang bagaimana menulis cerpen yang baik dan ketentuan-ketentuan apa yang harus diperhatikan.
Pada tahun 2013 lalu juga dilaksanakan Lomba Mengarang Cerpen tetapi hanya pada jenjang sekolah lanjutan pertama dan diikuti sebanyak 8 (delapan) judul dari 8 (delapan) peserta. Tahun 2014 ada peningkatan. Sebanyak 24 (dua puluh empat) judul naskah cerpen yang diserahkan Panitia kepada Dewan Juri untuk dinilai dalam kurun waktu 2 hari 2 malam, terdiri dari 13 (tiga belas) judul dari siswa SMP/sederajat dan 11 (sebelas) judul dari siswa SMA/sederajat. Karena Panitia tidak membatasi jumlah halaman, maka dari 24 (dua puluh empat) judul itupun bervariasi, dari 2,5 sampai 15 halaman. Diharapkan tahun-tahun mendatang panitia dapat menentukan batasan halaman, penetapan tema agar lebih spesifik, termasuk juga ukuran dan bentuk huruf.
Sebagai penulis pemula (peserta lomba maksudnya) maka naskah yang disajikan membuat juri semakin sulit untuk mengkategorikan peringkat, terutama pada aspek kebahasaan. Begitu juga pada tahun sebelumnya. Penggunaan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan tata bahasa merupakan masalah yang dominan dan hampir-hampir kurang atau tidak diperhatikan, bahkan sepertinya disepelekan. Penggunaan dan penempatan huruf kafital, proses afiksasi, perbedaan afiksasi dengan preposisi (penulisan kata depan), bahkan penggunaan paragraf. Banyak dijumpai pada bagian-bagian cerita (alur/flot) yang menyajikan percakapan atau dialog beberapa tokoh/pemeran dalam satu paragraf. Meskipun pada akhirnya juri sepakat untuk mengabaikan aspek tersebut, tetapi tetap dijadikan bahan pertimbangan akhir.
Menentukan yang terbaik – katakanlah pemenang – adalah hal yang dilematis, apalagi waktu yang disediakan sangat sedikit. Namun kembali kepada istilah penulis pemula yang memang belum memiliki pengalaman dan pengetahuan tentang cerpen, wajarlah ditetapkan para pemenangnya.
Semoga tahun-tahun mendatang lebih baik lagi!
Salam!
Editor,
Andi Jamaluddin, AR.AK