Ali Syamsudin Arsi
Tentang Penulis
Ali Syamsudin Arsi lahir di Barabai, Kab. Hulu Sungai Tengah, Prov. Kalimantan Selatan. Kini tinggal di kota Banjarbaru, Prov. Kalsel. Pendiri dan Ketua Forum Taman Hati, diskusi sastra dan lingkungan, bersama M. Rifani Djamhari. Pendiri dan Pembina Sanggar Sastra Satu Satu Banjarbaru. Telah menerbitkan 7 buku ‘Gumam Asa’ yang berjudul: Negeri Benang Pada Sekeping Papan (Tahura Media, Banjarmasin, Januari 2009), Tubuh di Hutan Hutan (Tahura Media, Banjarmasin, Desember 2009), Istana Daun Retak (Framepublishing, Yogyakarta, April 2010), Bungkam Mata Gergaji (Framepublishing, Yogyakarta, Februari 2011), Gumam Desau (Scripta Cendekia, Desember 2013), Cau Cau Cua Cau (2A Dream Publishing, Juni 2014), dan Jejak Batu Sebelum Cahaya (Framepublishing, Yogyakarta, Oktober 2014). Selain itu ia telah menerbitkan buku kumpulan esai tentang Aruh Sastra Kalimantan Selatan (buku kumpulan esai bersama rekan-rekan: HE. Benyamine, Arsyad Indradi, Harie Insani Putra, Farurraji Asmuni, Tajuddin Noor Ganie): Gagasan Besar, himpunan tulisan Aruh Sastra Kalimantan Selatan (Kelompok Studi Sastra Banjarbaru, September, 2011).
Buku puisi pribadinya yang telah diterbitkan: ASA (1986), Seribu Ranting Satu Daun (1987), Tafsir Rindu (1989 dan 2005), Anak Bawang (2004), Bayang-bayang Hilang (2004), Pesan Luka Indonesiaku (2005), dan Bukit-bukit Retak (2006). Puisinya juga ada dalam beberapa buku kumpulan puisi bersama, di Kalsel, yaitu: Banjarmasin (1986), Bias Puisi dalam Al-Qur’an (1987), Banjarmasin dalam Puisi (1987), Festival Poeisi se-Kalimantan (1992), Jendela Tanah Air (1995), Tamu Malam (1996), Kesaksian (1998), Wasi (1999), Bahana (2002), Narasi Matahari (2002), Reportase (2004), Dimensi (2005), Taman Banjarbaru (2005), 142 Penyair Menuju Bulan (2006), Seribu Sungai Paris Berantai (2006), Ronce Bunga-bunga Mekar (2007), Tarian Cahaya di Bumi Sanggam (2008), Bertahan di Bukit Akhir (2008), Menyampir Bumi Leluhur (2010), Kambang Rampai, puisi anak banua (2010) Seloka Bisu Batu Benawa (2011), Bentara Bagang (KSI Tanah Bumbu, 2012) dan Tadarus Rembulan (ASKS, 2013).