Membaca Sastra Mengikat Makna

Data Buku

  • Judul: Membaca Sastra Mengikat Makna

  • Editor: Sainul Hermawan

  • Tebal : 108 Halaman,

  • Ukuran : 14 x 21 cm

  • ISBN : 978-602-0950-32-7

  • Tahun : 2016

Tentang Membaca Sastra Mengikat Makna

Jika kita melihat sastra dalam jarak pandang yang relatif jauh atau tidak terlalu dekat dengan salah satu genre, maka kita mungkin untuk melihatnya sebagai sebuah sistem yang terdiri atas berbagai unsur yang saling terkait. Salah satu unsur itu adalah kritik sastra. Secara teoretis ia berfungsi memberikan umpan balik kepada sastrawan tentang karya yang telah mereka buat dan membantu pembaca awam memahami makna-makna simbolik yang tidak dapat dicerna secara langsung. Mungkin karena fungsi itu terlalu berat, laju kritik sastra sebagai bagian dari sebuah sistem sastra begitu lamban dan produktivitasnya rendah. Puisi dan cerpen bisa terbit setiap hari Minggu di koran-koran nasional, tetapi kritik sastra belum tentu. Generasi baru penyair, cerpenis, dan novelis begitu cepat lahir, tetapi tidak demikian dengan generasi kritikus sastra. Buku ini menghimpun naskah juara lomba kritik sastra dalam Aruh Sastra Kalimantan Selatan XIII 2016 di Kabupaten Tanah Laut. Dalam konteks tersebut, lomba ini memiliki peran strategis untuk mendorong lahirnya generasi baru kritikus sastra, sebagai mitra penulis dan pembaca. Dalam kondisi yang dapat dikatakan minoritas dalam sistem sastra, jumlah peserta yang mengikuti lomba menulis kritik sastra dalam Aruh Sastra Kalimantan Selatan (ASKS) XIII Tanah Laut 2016 ini cukup menggembirakan. Ada 24 naskah dari 18 penulis yang berasal dari Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Hulu Sungai Selatan, Balangan, Tanah Bumbu, Hulu Sungai Tengah, Tanah Laut dan Kotabaru. Sebagian besar mereka adalah para guru, dosen, dan mahasiswa. Latar belakang sosialmereka tampak mewarnai karya mereka. Gejala menarik lainnya adalah lebih banyaknya penulis perempuan yang terpilih menjadi juara.

BUKU LAINNYA OLEH Sainul Hermawan